Jumaat, 7 Mei 2010

Inilah Hidayah Allah ...Yahudi Masuk Islam....


Yousef al-Khattab sekeluarga

Pada tahun 1998, Joseph Cohen seorang Yahudi Ortodoks kelahiran AS hijrah ke Israel kerana keyakinannya yang sangat kuat pada ajaran Yudaisme. Ia kemudian tinggal di pemukiman Yahudi Gush Qatif di Gaza (Israel mundur dari wilayah Jalur Gaza pada tahun 2005).

Cohen tak pernah menyangka bahawa perpindahannya ke Israel akan membawanya kepada cahaya Islam. Setelah tiga tahun menetap di Gaza, Cohen memutuskan untuk menjadi seorang Muslim setelah ia bertemu dengan seorang syeikh asal Uni Emirat Arab dan berdiskusi tentang teologi dengan syeikh tersebut melalui internet. Setelah memeluk Islam, Cohen mengganti namanya dengan nama Islam Yousef al-Khattab.

Tidak lama setelah ia mengucapkan syahadat, isteri dan empat anak Yousef mengikuti jejaknya menjadi Muslim. Sekarang, Yousef al-Khattab aktif berdakwah di kalangan orang-orang Yahudi, meskipun ia sendiri tidak diterima lagi oleh keluarganya yang tidak suka melihatnya masuk Islam.

"Saya sudah tidak lagi berhubungan dengan keluarga saya. Kita tidak boleh memutuskan hubungan kekeluargaan, tapi pihak keluarga saya adalah Yahudi dengan identiti ke-Yahudi-annya. Kami tidak punya pilihan lain, selain memutuskan hubungan untuk saat ini. Kata-kata terakhir yang mereka lontarkan pada saya, mereka menuduh saya barbar," kata Yousef tentang hubungan dengan keluarganya sekarang.

Ia mengakui, berdakwah tentang Islam di kalangan orang-orang Yahudi bukan pekerjaan yang mudah. Menurutnya, yang pertama kali harus dilakukan dalam mengenalkan Islam adalah, bahwa hanya ada satu manhaj dalam Islam yaitu manhaj yang dibawa oleh Rasululullah saw yang kemudian diteruskan oleh para sahabat-sahabat dan penerusnya hingga sekarang.

"Cara yang paling baik untuk membuktikan bahawa Islam adalah agama untuk semua umat manusia adalah dengan memberikan penjelasan berdasarkan ayat-ayat al-Quran dan yang membezakan antara umat manusia adalah ketaqwaannya pada Allah semata," ujar Yousef.

"Islam bukan agama yang rasis. Kita punya bukti-bukti yang sangat kuat, firman Allah dan perkataan Rasulullah saw. Kita berjuang bukan untuk membenci kaum kafir. Kita berjuang hanya demi Allah semata, untuk melawan mereka yang ingin membunuh kita, yang menjajah tanah air kita, yang menyebarkan kemungkaran dan menyebarkan ideologi Barat di negara kita, misalnya ideologi demokrasi," sambung Yousef.

Ia mengatakan bahawa dasar ajaran agama Yahudi sangat berbeza dengan Islam. Perbezaan utamanya dalam masalah tauhid. Agama Yahudi, kata Yousef percaya pada perantara dan perantara mereka adalah para rabbi. Orang-orang Yahudi berdoa melalui perantaraan rabbi-rabbi mereka.

"Yudaisme adalah kepercayaan yang beeteraskan pada manusia. Berbeza dengan Islam, agama yang berteras pada al-Quran dan Sunnah. Dan keyakinan pada Islam tidak akan pernah berubah, di semua masjid di seluruh dunia, al-Quran yang kita dengarkan adalah al-Quran yang sama," ujar Yousef.

Lebih lanjut ia mengatakan bahawa Yahudisme di sisi lain berpandukan kepada "tradisi oral" misalnya kitab Talmud yang disusun berdasarkan informasi dari mulut ke mulut yang kemudian dibukukan. Para rabbi sendiri, kata Yousef mengakui, banyak hal yang sudah orang lupa sehingga kesahihan kitab tersebut boleh dipersoalkan.

Yousef mengungkapkan, kitab Taurat yang diyakini kaum Yahudi sekarang memiliki sebelas versi yang berbeza dan naskah-naskah Taurat itu bukan lagi naskah asli. "Alhamdulillah, Allah memberikan rahmat pada kita semua dengan agama yang mudah, di mana banyak orang yang boleh menghafaz al-Quran dari generasi ke generasi. Allah memberkati kita semua dengan al-Quran," tegas Yousef. Meski demikian, ia meyakini dialog adalah cara terbaik dalam berdakwah terutama di kalangan Yahudi.

Ditanya tentang kelompok-kelompok Yahudi yang mengaku anti-Zionis. Yousef menjawab bahawa secara peribadi mahupun dari sisi keagamaan, ia tidak percaya dengan Yahudi-Yahudi yang mengaku anti-Zionis. "Dari sejarahnya saja, mereka adalah orang-orang yang selalu melanggar kesepakatan. Mereka membunuh para nabi, oleh sebab itu saya tidak pernah percaya pada mereka, meski Islam selalu menunjukkan sikap yang baik kepada mereka," katanya.

Yousef menegaskan bahwa pernyataannya itu bukan untuk membela orang-orang Palestin ataupun atas nama sebagai seorang Muslim. Pernyataan itu merupakan pendapat peribadinya. "Allah Maha Tahu," tegasnya.

Sebagai orang yang pernah tinggal di pemukiman Yahudi di wilayah Palestin, Yousef mengakui adanya diskriminasi yang dilakukan pemerintah Israel terhadap Muslim Palestin. Yousef sendiri pernah dipukul oleh tentera-tentera Israel meskipun tidak seburuk perlakuan tentera-tentera Zionis itu pada warga Palestin.

"Saya masih beruntung, penderitaan yang saya alami tidak seberat penderitaan saudara-saudara kita di Afghanistan yang berada dibawah penjajahan AS atau saudara-saudara kita yang berada di kem penjara AS di Kuba (Guantanamo)," tambahnya dengan rasa syukur.

Allah memberikan hidayah pada umatnya, kadang dengan cara yang tak terduga. Seperti yang dialami Cohen atau Yousef yang memeluk Islam setelah berpindah ke wilayah pendudukan Israel di Gaza.

Tiada ulasan:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Surah Hud ayat 15-16

15]
Sesiapa yang keadaan usahanya semata-mata berkehendakkan kehidupan dunia dan perhiasannya (dengan tidak disaksikan sama oleh Al-Quran tentang sah batalnya), maka Kami akan sempurnakan hasil usaha mereka di dunia, dan mereka tidak dikurangkan sedikitpun padanya.
[16]
Merekalah orang-orang yang tidak ada baginya pada hari akhirat kelak selain daripada azab neraka, dan pada hari itu gugurlah apa yang mereka lakukan di dunia, dan batalah apa yang mereka telah kerjakan.


- Pemimpin Yang Menipu Rakyat


Ka’ab bin Ujrah r.a. berkata bahawa Rasulullah s.a.w bersabda: Akan datang di kemudian hari nanti, setelah aku tiada; beberapa pemimpin yang berdusta dan berbuat aniaya. Maka barang siapa yang membenarkan kedustaan mereka dan membantu (mendukung) tindakan mereka yang aniaya itu, maka ia bukan termasuk umatku, dan bukanlah aku daripadanya. Dan ia tidak akan dapat sampai datang ke telaga (yang ada di syurga);- (Riwayat Tirmidzi, Nasae’i dan Hakim).

Arkib Blog

blogger sempoi